aku kelas delapan sekolah menengah. masamasa nakal ga kenal baik ato benar. masamasa sok tahu padahal kurang tau. masamasa 'petingkahan' ga kenal siang-malem. omaygatt bisa bayangkan? saya harap jangan, karena saya yang mengalaminya saja tersiksa dan saya tidak berharap akan ada korban selanjutnya yang berjatuhan :)
langsung ke duduk permasalahan yang akan saya bahas pada kesempatan kali inii
jam setengah lima pagi, usai sholat subuh aku menyempatkan diri membaca qur'an. setengah enam, makan makanan yang tersedia di dapur,, tak kenal mengeluh dengan apa yang disediakan, harus sadar akan keterbatasan. jam enam ngobrol sana-sini nggak karuan. orang orang sibuk mempersiapkan diri. mandi. saat aku mendapat antrian pertama yang seharusnya dinanti-nanti ,, aku hanya mengibaskan tangan " siapa yang mau mandi dulu?" "akuakuakuu" suara riuh bersahutan, mereka.. makhlukmakhluk tertata peduli waktu, menyahut bersemangat. aku hanya mengangguk polos, urusan mereka antrianku akan digunakan siapa. jam enam aku masih termenung, membaca buku, atau melakukan apalah. sedangkan yang lain mulai terburuburu menyiapkan ini itu merapikan sana sini, mematut diri. sedangkan aku? aku belum apa-apa, belum mandi. jam setengah tujuh,, masih sedikit orang yang berangkat sekolah. umumnya, jam tujuh kurang lima belas anakanak sudah berjejer rapi, memakai sepatu,, mempersiapkan diri. sedangkan aku? baru beranjak mandi. jam tujuh tepat bel berbunyi. aku tepat keluar kamar mandi, santai, masih ada segelintir orang yang sedang duduk, memakai sepatu. 5 menit setelah bel berbunyi.. aku menyandang tas, menenteng kamus atau,, apalah.
mempersiapkan segunung percaya diri, menata strategi ketika ditanya "kenapa kamu terlambat pagi ini?" menghela napas perlahan, melangkah mantap masuk kelas. bangku-bangku kosong, kelas lengang. belum ada orang,,
perhatian,, tuturan diatas sudah ditambahi bumbu-bumbu sedap dan lumuran hiperbolaku. tapi,, tetap saja diangkat dari kisah nyata anakanak kelas delapan sekolah menengah pertama berasrama. telat sekolah harusnya bukan hal biasa, tapi apa daya? harusnya kamar mandi dan air tak jadi soal.. tapi,, kalo kemalasan?
mbak far...gak terbaca nih tulisannya, secara latar terlalu ramai dan tulisan kuning....
BalasHapus