Sabtu, 10 November 2012

em.

berubah emang sulit. tapi hasilnya manis

Hujan

Malam ini, hujan. tidak deras, tapi tidak juga gerimis. irama jatuhnya air teratur. melodi titik hujan ketika menyentuh ujung atap rumah menimbulkan selaksa perasaan rindu.
Benar kata salah seorang temanku, "Hujan adalah waktu yang tepat untuk menorehkan kisah romantis kita..."
tapi, aku takut jika kisah itu akhirnya luruh begitu saja bersama mengalirnya air hujan ke selokan depan rumah.
Lebih baik aku diam saja, menikmati suasana hujan yang menambah sendu suasana malam, tanpa kisah romantis yang mengiringi...

Galau.

Galau adalah, ketika sekuntum bunga yang lagi mekar dengan indah dan harum semerbak harus dengan tiba-tiba terserang hama paling ganas dan menjijikkan di alam raya, tanpa ada yang tau apa pestisida yang cocok dan mempan untuk memusnahkan serangan hama itu. 
Galau adalah, ketika aku berharap kalau semua hal nggak ngenakin  yang dihadapkan didepanku itu cuma lelucon nggak lucu yang di buat temen-temen jahil nggak tahu diri tapi ternyata itu sungguhan.
Galau adalah, ketika aku pikir kalau semua hal menyedihkan yang aku alami itu, cuma sebuah mimpi buruk omong kosong yang bakal ilang saat aku bangun nanti, tapi sayangnya itu kenyataan. Kenyataan, saudara-saudara!

tulisan nggak mutu diatas ini termasuk post ku yang udah laamma banget aku draft dan nggak sempat terselesaikan. lucu ya? alay gimana gitu.. Well, aku udah kelas sembilan dan udah mulai berpikir dewasa. jiah berpikir kalau galau itu nggak penting dan ngabisin waktu. berpikir kalau sekarang mending mikirin masa depan daripada nggalau meratapi apa yang udah kejadian. prokprok so? ya.. sekarang say no to galau lah! apaan sih masih unyu-unyu gini kerjaannya menggalaukan diri? oh ya dan satu kalimat dari seorang Guruku yang jleb banget ke aku. (sampek aku tergerak buat ngelanjutin post yang nggak selesai ini) tu gini "Nggak ada kata galau di kamus umat muslim karena apa? karena umat muslim kan punya Al Qur'an, obat galau sepanjang masa." nah lo?! masih berani galau zul?    

em..

sakit hati nggak selamanya gara-gara cowok kan?

Jumat, 09 November 2012

I am nineth grade student

sudah lama tidak post!

saya kelas sembilan saudara-saudara! sebenarnya, sudah cukup lama sih, sudah melewati 1 kali tes tengah semester, artinya sudah sekitar 3 bulan berjalan lah, cuma ya saya saja yang telat hebohnya. karena apa? karena saya benar-benar ngerasa WOW jadi anak kelas sembilan itu sekarang. dan kalau ditanya gimana rasanya jadi anak kelas sembilan itu gimana? inilah jawaban saya.

Bangga! itu yang pertama kali saya dan teman-teman rasakan. bangga bisa berkacak pinggang di depan adek-adek kelas. "Ini lho, anak kelas sembilan.. paling tua paling berkuasa! hahaha." Bangga, karena kelas sembilan adalah kelas spesial dan istimewa. diperhatikan, didahulukan, dan dibanggakan oleh guru. istilahnya, kelas-kelas dibawah kelas sembilan itu kesannya ketlingsut entah kemana.
Selain itu, kelas sembilan itu terkesan, asyik. Asyik bicara, berdiskusi, dan saling kasih referensi tentang SMA impian bersama teman-teman, walaupun UCO pertama buat UN pun belum kami lewati -_- Asyik bicara tentang bagaimana rindunya kami kalau sudah di SMA nanti,Asyik bicara tentang reuni besok kita udah bawa suami dan anak anak yang unyu #plak!
Makin hari, saya rasa-rasanya kok sedikit jenuh, sarapan soal setiap hari dimulai jam setengah tujuh, cukup menguras tenaga juga sih, harus mandi pagi-pagi, atur waktu baik-baik, padahal belum nyetrika, cucian belum dibilas, jemuran juga belum sempat dijemur,belum lagi soal sarapan soalnya bikin pusing! aduh! setiap sore, juga ada Les mata pelajaran UN. asyik sih.. tapi namanya juga manusia, kadang suka bosen kalok saban hari cuma nemuin  4 mapel yang materinya kayak nggak ada habis-habisnya. yaa, jadilah setiap malam di asrama kerjannya ngantuk, kelelahan, badan pegel pegel, dan akhirnya jatuh tertidur. padahal besok ada ulangan, PR, sarapan soal. waktu efektif belajar malam malah percuma.
Sekarang, saya coba mengerti kalau kelas Sembilan itu, punya amanah besar, jadi sorotan adek-adek kelas, jadi ajang evaluasi juga-please deh?! tiga tahun sekolah ngapain aja?! dan yang terpenting, punya tugas suci buat bawa nama sekolah naik ke permukaan. nggak peduli seberapa capek dan jenuh saya dan teman-teman, karena ya, kami mikir, seberapa capeknya coba guru-guru dan orang tua kami dibanding kami?

ya itulah, kelas sembilan bukan buat ajang pamer ke adek kelas bawah kita. em, tapi ya itu tadi, tentang amanah besar yang sedang kami pikul di pundak kami.