Selamat Malam!
Selamat Hari Ibu!
Oke. Sebelumnya, aku bingung kenapa 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan kenapa Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tapi, lupakan saja lah. Lagian, out of the topic kok.
Oke. Jujur aku orangnya agak gimana gitu kalau harus ngucapin "Selamat Hari Ibu" sambil peluk cium dan bla-bla-bla. Gengsi mungkin. Tapi, dari hati paling dalam, aku bersyukur aja ada yang nyiptain sebuah hari dengan judul 'Hari Ibu'. Seneng aja gitu rasanya liat iklan-iklan dan acara-acara TV serempak jadi mengharu biru dan penuh dengan kata-kata "Selamat Hari Ibu!" Tapi, di sisi lain, aku sebel juga sih, masalahnya, ya itu tadi. Aku nggak ngapa-ngapain. Jadi, ngerasa tersindir gitu. Apalagi Ibu juga lagi nonton di sampingku. Aku cuma bisa nunduk. Kalau enggak yaa.. pindah channel.
Emm, Anyway, Kalau aku disuruh milih, Aku lebih milih Hari Ibu ditiadakan. Atau tanggal 22 Desember dihapus dari kalender. Atau yang lebih bagus, dibikin setiap hari adalah Hari Ibu. Biar acara TV setiap hari nampilinnya itu-itu mulu. Penontonnya bosen juga nggak pa-pa. Ratingnya turun juga nggak pa-pa. Yang penting, Ibu-Ibu untung, di sayang setiap hari, dapet karangan bunga setiap hari, dan dapet ucapan "Selamat Hari Ibu" setiap hari.
Sayangnya, yaa.. nggak bisa. Yaudah deh.
Oke. dan ini penutup postingan kali ini!
"Selamat Hari Ibu, Bu. Walaupun menurutku setiap hari adalah Hari Ibu, Karena Ibu nggak pernah berhenti sayang dan cinta sama Aku walaupun Aku nyebelin dan tengil. Dan Ibu harus tau, walaupun Aku sok-cuek sama hari ini, Aku sebenernya sayang banget sama Ibu. Lebih dari apapun."