Sabtu, 22 Desember 2012

Selamat Hari Ibu!

Selamat Malam!

Selamat Hari Ibu!

Oke. Sebelumnya, aku bingung kenapa 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu dan kenapa Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tapi, lupakan saja lah. Lagian, out of the topic kok.
Oke. Jujur aku orangnya agak gimana gitu kalau harus ngucapin "Selamat Hari Ibu" sambil peluk cium dan bla-bla-bla. Gengsi mungkin. Tapi, dari hati paling dalam, aku bersyukur aja ada yang nyiptain sebuah hari dengan judul 'Hari Ibu'. Seneng aja gitu rasanya liat iklan-iklan dan acara-acara TV serempak jadi mengharu biru dan penuh dengan kata-kata "Selamat Hari Ibu!" Tapi, di sisi lain, aku sebel juga sih, masalahnya, ya itu tadi. Aku nggak ngapa-ngapain. Jadi, ngerasa tersindir gitu. Apalagi Ibu juga lagi nonton di sampingku. Aku cuma bisa nunduk. Kalau enggak yaa.. pindah channel. 
Emm, Anyway, Kalau aku disuruh milih, Aku lebih milih Hari Ibu ditiadakan. Atau tanggal 22 Desember dihapus dari kalender. Atau yang lebih bagus, dibikin setiap hari adalah Hari Ibu. Biar acara TV setiap hari nampilinnya itu-itu mulu. Penontonnya bosen juga nggak pa-pa. Ratingnya turun juga nggak pa-pa. Yang penting, Ibu-Ibu untung, di sayang setiap hari, dapet karangan bunga setiap hari, dan dapet ucapan "Selamat Hari Ibu" setiap hari. 
Sayangnya, yaa.. nggak bisa. Yaudah deh. 

Oke. dan ini penutup postingan kali ini!

"Selamat Hari Ibu, Bu. Walaupun menurutku setiap hari adalah Hari Ibu, Karena Ibu nggak pernah berhenti sayang dan cinta sama Aku walaupun Aku nyebelin dan tengil. Dan Ibu harus tau, walaupun Aku sok-cuek sama hari ini, Aku sebenernya sayang banget sama Ibu. Lebih dari apapun."




Jumat, 21 Desember 2012

Dear Fida

Dear Fida,
Sepagi ini aku sudah dikagetkan oleh postinganmu yang tidak lucu itu.
Dear Fida,
Aku sebenarnya dengan berat hati menuliskan post kali ini dengan 'Dear Fida' menjadi judulnya. Tapi, apa boleh buat? Aku harus mengklarifikasi tulisan ngaco mu itu.
Dear Fida, 
Mungkin kamu benar dan tidak sepenuhnya salah. Tapi, tentang monster dan tentang Jaim itu sudah masa lalu, kamu tahu? em, dan tentang kamu yang akan memasukkanku ke daftar manusia aneh yang ada di muka bumi jika kau seorang ilmuan, aku tidak setuju. Karena kenyataannya, kamu adalah pelajar kelas sembilan dan bukan seorang ilmuan.
Dear Fida,
Liburan kali ini sungguh aku tidak pergi keman-mana. Kasihan ya? Apalagi untuk membeli bando biru. Kalau kamu mau, tunggu sampai besok aku sudah punya waktu luang dan banyak uang.
Dear Fida,
Kamu sepenuhnya benar tentang aku yang pinter, unyu, dan asik. Tapi kelanjutannya? Aku paling benci.
Dear Fida,
Untunglah kamu tahu aku bercanda. Aku tak pernah sepenuh hati melakukan tindakan jahat itu. Bisa diterima kan? Aku tak pernah mau memperpanjang masalah. Oke. Kasus ditutup.

With Love,


-Farah-
    

Rabu, 19 Desember 2012

Just Read.

Pernah JAIM sama orang? atau di JAIM-in orang mungkin? kalau saya sering :D

Chat with Jihan on Facebook
Jihan : zul, makasih ya
Me   : buat apa?
Jihan : (off)

Chat with Fathin on Facebook
Fathin : Blog mu apik
Me     : eh. iya po?
Fathin : :)

Tata and I on a dialogue
Me  : Ta, yang ini bagus nggak?
Tata : Biasa aja
Me :  (just rolled my eyes)

"JAIM pangkal miskin," Mas Lukman Aziz, in his presentation on I'itikaf Ramadhan 1433 H 

So, I will being poor someday :'(





Sabtu, 15 Desember 2012

Dear Jihan

Dear Jihan,
Malam ini aku sendirian di rumah. sepi rasanya. hanya ditemani suara cicak yang kebetulan lewat dan suara nyamuk yang sesekali lewat di sekelilingku. 
Dear Jihan,
Malam ini, aku tidak tahu kenapa, tiba-tiba in a mood untuk menulis rentetan tinta virtual ini untukmu. atau mungkin karena aku rindu? padahal baru sepanjang sore kita tak bertemu.
Dear Jihan,
Malam ini sebenarnya aku punya rencana yang lebih seru daripada mengingat segala tentangmu. tapi sungguh, aku pernah berjanji padamu kan, kalau aku akan menulis sepucuk surat untukmu? dan janjiku kepadamu mengalahkan apapun, kau tahu?
Dear Jihan,
Malam ini, aku terpaksa tertawa-tawa sendiri di depan layar netbookku. Apa lagi kalau bukan karnamu? Mengingat kelakuan kita selama ini, ternyata butuh tenaga dan napas panjang. Karena, di setiap jengkal ingatanku hanya ada kisah-kisah kita yang konyol dan tak masuk akal.
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana serunya mentertawakan orang lain padahal diri kita tak jauh beda dari orang yang kita tertawakan? ya.. sama-sama patut untuk di tertawakan :D
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana asyiknya mengobrol saat pelajaran? Membicarakan hal tak berguna di tengah sulitnya pelajaran Matematika, diantara membosankannya pelajaran Bahasa Indonesia, diantara rumitnya pelajaran IPA, atau diantara menyebalkannya pelajaran Bahasa Inggris.
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana tidak masuk akalnya kita ketika main tebakan gambar? tertawa tertahan memandangi gambar masing-masing. Merutuk diri sendiri ketika tidak bisa menjawab gambar apa itu sebenarnya. Saling mengakui kalau kita hanya punya imajinasi cetek. 
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana menakjubkannya ketika kita menemukan istilah aneh baru dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari? Aku pikir, lima tahun ke depan kita sudah punya tumpukan buku tebal berisi seluruh istilah aneh versimu, versiku juga tentunya.
Dear Jihan,
Aku tak habis pikir angin dan bencana apa yang membuatmu menjadi temanku. Yang jelas, mungkin Aku harus bersyukur, kapan lagi coba aku menemukan teman aneh macam kau ni?
Dear Jihan,
Kamu, dan segala tingkah lakumu adalah hal ter-pethot-sedunia!


Your pethot partner,

-Farah- 

Sabtu, 08 Desember 2012

Kamu (dan) Aku


Kamu dan Aku
Kamu.
dan Aku
di masa lalu.
di masa sekarang
masa lalu yang terlalu sulit dilupakan
masa sekarang yang terlalu menyebalkan
kamu, 
dengan segala tingkah lakumu
tawamu
candamu
yang entah kenapa pahit buatku
benci aku
aku benci. 
benci yang seharusnya tak pernah muncul
yang seharusnya tak pernah ada.
tapi aku harus bagaimana?
kamu, dan segala kebencianku, adalah hal paling tidak masuk akal sedunia