Malam ini aku sendirian di rumah. sepi rasanya. hanya ditemani suara cicak yang kebetulan lewat dan suara nyamuk yang sesekali lewat di sekelilingku.
Dear Jihan,
Malam ini, aku tidak tahu kenapa, tiba-tiba in a mood untuk menulis rentetan tinta virtual ini untukmu. atau mungkin karena aku rindu? padahal baru sepanjang sore kita tak bertemu.
Dear Jihan,
Malam ini sebenarnya aku punya rencana yang lebih seru daripada mengingat segala tentangmu. tapi sungguh, aku pernah berjanji padamu kan, kalau aku akan menulis sepucuk surat untukmu? dan janjiku kepadamu mengalahkan apapun, kau tahu?
Dear Jihan,
Malam ini, aku terpaksa tertawa-tawa sendiri di depan layar netbookku. Apa lagi kalau bukan karnamu? Mengingat kelakuan kita selama ini, ternyata butuh tenaga dan napas panjang. Karena, di setiap jengkal ingatanku hanya ada kisah-kisah kita yang konyol dan tak masuk akal.
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana serunya mentertawakan orang lain padahal diri kita tak jauh beda dari orang yang kita tertawakan? ya.. sama-sama patut untuk di tertawakan :D
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana asyiknya mengobrol saat pelajaran? Membicarakan hal tak berguna di tengah sulitnya pelajaran Matematika, diantara membosankannya pelajaran Bahasa Indonesia, diantara rumitnya pelajaran IPA, atau diantara menyebalkannya pelajaran Bahasa Inggris.
Masih ingat kah kamu, bagaimana asyiknya mengobrol saat pelajaran? Membicarakan hal tak berguna di tengah sulitnya pelajaran Matematika, diantara membosankannya pelajaran Bahasa Indonesia, diantara rumitnya pelajaran IPA, atau diantara menyebalkannya pelajaran Bahasa Inggris.
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana tidak masuk akalnya kita ketika main tebakan gambar? tertawa tertahan memandangi gambar masing-masing. Merutuk diri sendiri ketika tidak bisa menjawab gambar apa itu sebenarnya. Saling mengakui kalau kita hanya punya imajinasi cetek.
Dear Jihan,
Masih ingat kah kamu, bagaimana menakjubkannya ketika kita menemukan istilah aneh baru dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari? Aku pikir, lima tahun ke depan kita sudah punya tumpukan buku tebal berisi seluruh istilah aneh versimu, versiku juga tentunya.
Dear Jihan,
Aku tak habis pikir angin dan bencana apa yang membuatmu menjadi temanku. Yang jelas, mungkin Aku harus bersyukur, kapan lagi coba aku menemukan teman aneh macam kau ni?
Dear Jihan,
Kamu, dan segala tingkah lakumu adalah hal ter-pethot-sedunia!
Kamu, dan segala tingkah lakumu adalah hal ter-pethot-sedunia!
Your pethot partner,
-Farah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar