Mungkin ini kebetulan terbaik ketika Tuhan mengizinkanku untuk melihatmu di Hari Minggu. Dengan wajah sendu meletakkan bekas botol minum di meja putih stand makanan yang ramai dipadati orang-orang.
Atau terburuk? Karena Aku menghabiskan banyak waktuku untuk kamu setelah itu.
Mungkin ini kebetulan Terindah ketika Tuhan mengizinkanku untuk melihatmu di lorong saat itu. Dengan senyum terulas bercanda dengan seseorang disampingmu.
Atau terbodoh? Karena Aku selalu terhipnotis dengan segala hal tentangmu setelah itu.
Mungkin ini kebetulan termenyenangkan ketika Tuhan mengizinkanku untuk melihatmu berangkat sekolah pagi itu. Dengan gumaman lagu dari mulutmu yang membuat Aku otomatis menarik ujung bibirku.
Atau termenyedihkan? Karena Aku tak tahan untuk bercerita tentang apa yang barusan Aku lihat pada Fathia dengan konyol setelah itu.
Mungkin ini kebetulan terbijak ketika Tuhan tidak mengizinkanku untuk melihatmu di ujung pengharapanku. Agar Aku terjaga dari apa yang dinamakan harapan kosong dan patah hati. Agar Aku sadar apa yang salah atas diriku. Dan, Agar Aku lebih memperhatikan Tuhan daripada memperhatikanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar